Selasa, 20 Desember 2011

Grounding System

Grounding / Pembumian
Kelayakan Grounding / Pembumian harus bisa mendapatkan nilai Tahanan sebaran Maksimal 5 Ohm (bila bibawah 5 Ohm lebih baik), tetapi untuk nilai grounding seperti ini tidak semua areal bisa memenuhi nilai grounding yang diinginkan tergantung oleh berbagai macam faktor faktor yang mempengaruhinya misal :
  • Kadar Air bila air tanah dangkal / penghujan maka nilai tahanan sebaran mudah didapatkan.
  • Mineral/garam kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan karena semakin berlogam maka listrik semakin mudah menghantarkan
  • Keasaman semakin asam PH tanah maka arus listrik semakin mudah menghantarkan
  • Tekstur tanah untuk daerah yang bertekstur pasir dan porous akan  sulit untuk mendapatkan tahanan  sebaran yang baik karena untuk jenis tanah ini air dan mineral akan mudah hanyut dan terurai
Single Grounding
yakni penancapan sebuah stick  arus pelepas ke tanah dengan kedalaman tertentu (misl. 6 mtr)
Paralel Grounding
Bila sistem single masih mendapatkan hasil yang kurang baik ( diatas 5 Ohm ) maka perlu ditambahkan stick arus pelepas dengan minimal jarak antar stick 2 mtr dan di sambung , hal ini dilakukan berulang sampai menghasilkan nilai tahanan tanah dibawah 5 Ohm
Maximal Grounding
Bila pada daerah yang memiliki ciri
1. kering/air tanah dalam
2. kandungan logam sedikit
3. Basa (berkapur)
4. Pasir dan Porous.
maka penggunaan 2 cara diatas bisa gagal maka bisa digunakan cara penggantian tanah dengan tanah yg mempunyai kandungan air besar atau tanah yang kandungannya dapat menghantar listrik dengan baik ,pada daerah titik grounding tersebut





Tidak ada komentar:

Posting Komentar