Senin, 26 Desember 2011

PERAN QUANTITY SURVEYOR DI BIDANG KONSTRUKSI

PENDAHULUAN
 
Dalam dunia konstruksi atau dalam suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa proses pekerjaan besar, yaitu : Proses Perencanaan (Planning), Proses Pelaksanaan (Acting), dan Proses Pengawasan (Supervising). Dalam tahap perencanaan ini seorang Qunatity Surveyor (QS) bekerja. Quantity Surveyor adalah sebuah profesi yang sudah lama dikenal dan memperoleh kepercayaan di banyak negara di dunia, khususnya di negara-negara persemakmuran (commomwealth), seperti di Malaysia namun di Indonesia profesi sebagai Quantity Surveyor hingga saat ini masih kurang dikenal secara luas. Hal ini disebabkan karena baik pemerintah maupun perusahaan swasta Indonesia sebagai pengguna jasa belum dan tidak merasa perlu menggunakan jasa Quantity Surveyor. Selain itu Pemerintah sebagai pihak pembuat kebijakan masih beranggapan bahwa penggunaan jasa Quantity Surveyor masih sebatas sebagai alternatif pendekatan saja.
Sejak tahun 80’an jasa Quantity Surveyor mulai banyak digunakan di proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang dilaksanakan oleh swasta. Perkembangan penggunaan jasa Quantity Surveyor tersebut dipengaruhi oleh berubahnya pendekatan pemberi tugas yang merasa penting untuk menghitung besarnya pengeluaran (a.l. biaya perolehan tanah, biaya konstruksi, perijinan, dll) sebelum memulai proyek dan untuk melaksanakan serta menyelesaikan proyek-proyek agar tidak melebihi pendapatan yang akan diperoleh. Selain itu yang membuat profesi Quantity Surveyor berkembang adalah semakin mengertinya para pemberi tugas akan konsep ‘Value for Money’ dalam mengembangkan proyek (Zulfi, 2009)[1].
Penyelenggaraan pendidikan Quantity Surveyor strata D3 di Indonesia telah dimulai pada tahun 2002, namun hingga saat ini jumlah profesional Quantity Surveyor di Indonesia masih belum cukup banyak untuk mememenuhi kebutuhan pembangunan fisik. Saat ini belum ada peraturan yang berlaku di Indonesia yang mengatur keterlibatan profesi Quantity Surveyor dalam sebuah proyek pembangunan. Profesi Quantity Surveyor di negara tetangga kita Malaysia, cukup populer, mereka mensyaratkan keterlibatan Quantity Surveyor sejak perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan untuk proyek dengan nilai mulai RM 1 million.
PENGERTIAN
Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan1.
Quantity Surveying adalah suatu bidang ilmu tentang ekonomi bangunan yang ada kalanya juga disebut Construction Cost Consulting.
Menurut Royal Institution of Chartered Surveyor (RICS), profesi QS didefinisikan sebagai:
‘Profesi yang mempunyai keahlian dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan’[2]
PERAN QUANTITY SURVEYOR
Peran Quantity Surveyor (QS) antara lain :
  1. Memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang ditetapkan oleh pemilik proyek (owner)
  2. Menangani aspek legal pelaksanaan proyek
  3. Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak.
Jasa Quantity Surveyor (QS) dapat mewujudkan accountability terhadap proyek, memberikan good value for money kepada pemilik proyek yang dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki ruang lingkup kerja mulai dari tahap pra tender, tender dan pasca tender. Quantity Surveyor akan lebih bermanfaat apabila dilibatkan sejak tahap awal proyek/pekerjaan.
Quantity Surveyor membantu Project Manager (PM) menjembatani kebutuhan dan keinginan setiap pihak yang terlibat. (Client, Arsitek, Kontraktor, dan Engineer (Mekanikal dan Elektrikal))
Dengan memiliki pengetahuan tentang biaya dan tata cara serta prosedur kontrak maka seorang Quantity Surveyor dapat memberi saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran biaya yang ditetapkan.
Seorang Quantity Surveyor selain dapat berperan sebagai konsultan profesional dalam membantu pemilik dari segi keuangan dengan mengendalikan biaya proyek serta menangani aspek legal pelaksaanaan proyek juga dapat berperan dalam membantu pekerjaan kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak. Dalam hal bertindak sebagai ‘konsultan’ yang memberi saran tentang biaya pembangunan, maka peran Quantity Surveyor sejalan dengan peraturan pemerintah yang hingga saat ini masih berlaku yaitu yang berkaitan dengan Keppres 80 tahun 2003 tentang kewajiban pengguna jasa memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahlian (Pasal 13 ayat 1). Namun sayangnya pasal tersebut tidak menyebutkan secara eksplisit keahlian yang dituntut.
PRINSIP  KERJA QUANTITY SURVEYOR
Peran seorang Quantity Surveyor (QS) dalam suatu proyek dibagi dalam 2 tahap pekerjaan/fase, yaitu :
  1. Tahap Pra Kontrak
  1. Rencana pekerjaan (Project brief)
Rencana pekerjaan (The Project Brief) adalah sebuah dokumen kunci yang berisi arahan, lingkup pekerjaan  dan bentuk kontrak antara pihak-pihak yang terkait. Dalam sebuah proyek konstruksi dokumen ini menjadi bagian dari rencana pelaksanaan proyek. Selain itu, Studi Kelayakan (Feasibility studies) dilakukan pada tahap ini untuk memperoleh gambaran dan kelayakan suatu proyek. Quantity Surveyor memberikan saran kepada owner dari segi ekonomi (Cost Planning, Estimating, Cost Analysis, Cost-in-use Studies dan Value Management ). Tahap selanjutnya adalah Perkiraan Awal (Preliminary estimates). Perkiraan awal dalam hal ini adalah pembiayaan awal diperoleh berdasarkan sketsa awal dari arsitek (data dan sketsa awal).
Menurut Mirza (2009), pendekatan yang digunakan oleh Quantity Surveyor untuk menghitung volume dan merinci pekerjaan umumnya menggunakan aturan baku dalam bentuk yang biasa disebut Standard Method of Measurement (SMM); dikarenakan di  Indonesia belum memiliki SMM sendiri maka biasanya mengacu pada:
  • Hong Kong Standard,
  • Singapore Standard,
  • Malaysian standard
  • UK Standard maupun
  • POMI (Procedure of Measurement International)
Pendekatan dengan menggunakan SMM dan harga yang pernah dikerjakan sesuai harga berlaku saat ini untuk membuat rencana anggaran pada awal kerja dapat dilakukan dengan akurat.
2. Desain
Pada tahap ini seorang Quantity Surveyor diminta mempersiapkan :
  1. Perkiraan biaya secara detail (Detail estimates)
Perkiraan biaya secara detil berdasarkan gambar desain dari     arsitek,dan perkiraan pembiayaan ini sebaiknya ditelaah terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada klien.
2. Bill of Quantities
Bila tahap desain dan penggambaran selesai, Quantity Surveyor menyiapkan Bill of Quantities berikut spesifikasinya yang nantinya akan digunakan kontraktor untuk mengikuti tender. Disini Quantity Surveyor bertindak sebagai seorang profesional pembiayaan. Quantity Surveyor dari pihak Kontraktor membantu menyiapkan dokumen tender berikut alternatif harga biaya proyek sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan. Sebuah form atau dokumen perencanaan biaya perlu disiapkan untuk memonitor dan mengkontrol biaya konstruksi selama tahap konstruksi berlangsung.
Bill of Quantities berfungsi sebagai berikut :
  • Sebagai rincian (breakdown) dari harga tender dan berisi informasi dari pihak penender (tenderers);
  • Sebuah perkiraan pengukuran dari pekerjaan untuk harga tender yang nantinya akan digunakan dalam kontrak, merupakan dokumen pengukuran dalam kontrak.
  • Sebuah dokumen akan nilai setiap item pekerjaan. Dasar untk mengukur nilai pekerjaan yang telah selesai untuk keperluan hal pembayaran.
3. Rencana Kerja dan Syarat (Writing of specifications)
Selama tahap desain ini seorang Quantity Surveyor memastikan bahwa biaya proyek tidak melebihi rencana anggaran yang ada. Penambahan item pekerjaan dan pembiayaan sudah diperkiraan dan masuk dalam saving pembiayaan.
Spesifikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi suplier, pembeli, dan para pengguna material, produk atau jasa untuk mengerti dan menyetujui semua permintaan dan syarat yang ada. Spesifikasi merupakan sebuah standar yang biasanya direferensikan oleh kontraktor atau dokument lelang yang memberikan detail yang diperlukan tentang sebuah permintaan khusus atau tertentu. Spesifikasi dapat didefinisikan sebagai sebuah pernyataan akan permintaah kebutuhan yang harus dipenuhi dalam procurement dari sumber eksternal. Selain itu spesifikasi juga merupakan permintaan operasional, permintaan kebutuhan, permintaan jasa dan output berdasar spesifikasi. Tujuan adanya spesifikasi ini adalah memberikan kejelasan, keakuratan dan deskripsi yang cukup pada suplier sehingga permintaan dan kebutuhan yang ada bisa diterjemahkan dengan baik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Seringkali pihak suplier juga dilibatkan dalam negosiasi spesifikasi ini.
3. Tender
Quantity Surveyor biasanya terlibat dalam penyiapan dokumen tender. Selain itu seorang Quantity Surveyor juga terlibat dalam menilai tender dan juga dimintai pendapat, saran dan masukan mengenai tipe/jenis kontrak ataupun tentang isi klausul/pasal khusus di dalam kontrak kerja yang akan dilaksanakan.  Quantity Surveyor harus mengerti dan mampu membaca gambar kerja dari arsitek dan enngineer dan pengukuran lapangan sehingga mampu mengukur dan menghitung secara detil dan akurat. Dari pengukuran itu, Quantity Surveyor bisa menilai harga elemen-elemen pekerjaan yang ada sesuai dengan harga yang ada di pasaran. Dengan demikian nilai perkiraan harga tender kontrak dapat dibuat. Hasil ini dapat digunakan klien untuk memilih penender yang sesuai dan baik.
2. Tahap Pasca Kontrak
  1. Penilaian Lahan (Site valuation)
Penilaian site/ lapangan proyek tentang status proyek  tersebut. Verifikasi pekerjaan proyek yang akan dilaksanakan oleh kontraktor , yang melibatkan seluruh pihak terkait proyek (Kontraktor, Arsitek, Engineer, Klien).
2. Dokumen Pembiayaan Berkala  (Progress payment)
Dokumen pembayaran berkala (biasanya setiap bulan, tergantung kontrak). Quantity Surveyor menyiapkan dokumen pembayaran ini dengan persetujuan dari arsitek, engineer, dan client. Dokumen dikeluarkan untuk pembayaran ke kontraktor secara berkala selama pekerjaan berlangsung
3. Dokumen Akhir Pembiayaan (Final account)
Dokumen pembiayaan total, diterbitkan di akhir proyek (selesai) dan disyahkan oleh pihak berwenang (pemerintah/ badan hukum). Sebagai bentuk dokumen kerjasama antara kontraktor dan client (referensi pengalaman kontraktor).
4. Saran dan masukan kontrak (Contractual advisor)
Quantity Surveyor adalah penasehat profesional dalam proyek konstruksi . Quantity Surveyor memberikan saran dan masukan dalam pembuatan kontrak kerja konstruksi (jenis, isi/ klausul).
TINJAUAN KHUSUS QUANTITY SURVEYOR
Kemampuan dasar seorang Quantity Surveyor dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Mengukur dan menilai pekerjaan konstruksi
  2. Mengevaluasi hubungan antara waktu dan biaya
  3. Memberikan saran dan masukan dalam procurement, implementasinya dan bidang administrasi
  4. Kontrol biaya
Selain hal-hal di atas, dalam lingkup mengakomodasikan keinginan klien, kemampuan tambahan seorang Quantity Surveyor dalam sektor tertentu antara lain :
  • bisa bertindak sebagai seorang project management atas nama klien
  • mampu menilai, memperkirakan dan mengelola resiko
  • memiliki kepekaan akan aspek legal dan pembiayaan (saran dan masukan akan kontrol biaya)
  • kemampuan presentasi (presentation skills).
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Quantity Surveyor juga harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Mampu membuat kesimpulan dengan baik dan akurat kondisi dari aspek-aspek yang ada
  • Sebagai sumber informasi (information managers)
  • Sebagai konsultan dalam procurement (consultants for procurement)
  • Sebagai akuntan konstruksi (accountants for construction)
  • Sebagai perencana dan pelaksana (strategic planners and implementers)
  • Mampu mengelola resiko (risk manager)
Quantity Surveyor, juga dikenal sebagai Construction Economist, atau Cost Manager,masuk dalam satu tim penasehat profesional dalam dunia industri, yang bertugas :
  • Menyiapkan pembiayaan suatu proyek
  • Memberikan saran dan masukan akan efek/dampak kualitas dari suatu pembiayaan
  • Menyiapkan dokumen kontrak (Bills of Quantities and Cost Control Documents)
  • Merekomendasikan jenis kontrak dan proses pembayaran terkait waktu dan pembiayaan
  • Menyiapkan dan menghitung pajak yang ada
Quantity Surveyor sebagai seorang Konsultan Pembiayaan (Cost Consultant) berperan :
  • Memberikan saran pembiayaan dalam pemilihan material alternatif
  • Memberikan saran pembiayaan dalam pemilihan metode-metode konstruksi
  • Memberikan saran dan masukan akan efek/dampak pembiayaan akan kondisi site
  • Memberikan saran dan masukan tentang kelayakan alternatif-alternatif pilihan site
Sebagai seorang Construction Economists, dalam lingkup penilaian kuantitas seorang Quantity Surveyor menggunakan kemampuannya dalam bidang teknik dan pembiayaan konstruksi untuk memberikan saran dan masukan kepada klien tentang cara paling ekonomis untuk mencapai keinginan klien. Di sini, seorang Quantity Surveyor bisa saja menggunakan bermagai macam metode dan teknik pendekatan, antara lain : Cost Planning, Estimating, Cost Analysis, Cost-in-use Studies dan Value Management untuk mempersiapkan pembiayaan proyek.
Lingkup Pelayanan (Core services) Quantity Surveyor :
  • Perencana Biaya (Cost Planning)
  • Life Cycle Costing
  • Value Management
  • Facilities Management
  • Project Management
  • Preliminary Cost Advice
  • Procurement Methods
  • Contractual Advice
  • Tendering
  • Valuation of Construction Work
  • Cost Control & Financial Management
  • Financial Claims & Programme Analysis
  • Dispute Resolution
  • Insurance Advice
Dalam lingkup Pemerintahan di Indonesia, khususnya di bidang konstruksi belum ada spesifikasi secara khusus peran seorang Quantity Surveyor sebagai sebuah aspek dan profesi yang diakui. Namun kegiatan Quantity Surveying ini sudah ada dalam setiap kegiatan proyek konstruksi yang ada dalam pemerintahan. Diharapkan dengan adanya Quantity Surveyor dalam sebuah tim proyek konstruksi atau pun industri, proyek bisa berjalan dengan lebih baik, efisien, terkendali dan sesuai dengan apa yang diinginkan (hasil optimal) klien (owner). Saat ini, profesi Quantity Surveyor di Indonesia mulai berkembang, terlihat dengan mulai munculnya organisasi perkumpulan di bidang ini, yaitu Ikatan Quantity Surveyor Indonesia (IQSI). IQSI ini adalah organisasi profesi bagi Quantity Surveyor atau Praktisi Quantity Surveyor di Indonesia baik bagi yang bergerak di bidang konsultasi, pengembang, kontraktor, pendidikan ataupun bidang lain dalam industri konstruksi pada proyek pemerintah ataupun swasta.
Tujuan organisasi profesi ini antara lain :
  1. Berusaha memberikan persamaan persepsi profesi Quantity Surveyor di Indonesia.
  2. Mengembangkan kerja sama aktif dengan organisasi profesi lain di Indonesia untuk pengembangan pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia.
  3. Menyiapkan standar-standar, yang dapat diterima, dipahami dan digunakan bersama dalam proyek konstruksi di Indonesia.
  4. Peningkatan kualitas praktisi Quantity Surveyor di Indonesia
  5. Menyiapkan dan mengembangkan sistim kualifikasi dan standarisasi profesi Quantity Surveyor di Indonesia
Profesi Quantity Surveyor sering kali dituntut adanya loyalitas dan integritas terhadap perusahaan atau badan dimana ia bernaung. Dalam menentukan analisa, item pekerjaan dan kuantitas sangat memungkinkan untuk melakukan mark up yang dapat merugikan salah satu pihak. Hal ini tentunya menjadi mudah bagi Quantity Surveyor yang teguh dalam memegang komitmen terhadap pekerjaannya.
Seringkali dalam sebuah proyek konstruksi yang melibatkan banyak pihak dan kepentingan (perbedaan persepsi dan interpretasi) timbul berbagai macam konflik dan permasalahan, mulai dari tahap pra kontrak maupun pasca kontrak. Di sini seorang Quantity Surveyor berkemampuan untuk bisa memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian konflik ini (dispute management).
Sumber-sumber sengketa antara lain : Perintah, Nilai tukar, Istilah yang tersirat dalam kontrak, Jumlah yang berbeda, Kondisi kerja, Perubahan perjanjian, Tahapan pekerjaan, Pekerjaan yang sudah selesai tapi tidak berfungsi, Memberikan pekerjaan pada pihak lain, Penundaan, dll.  Dalam hal ini perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut dalam kontrak konstruksi yang ada, yang mungkin saja melibatkan banyak faktor, antara lain : syarat-syarat dan kondisi kontrak, isu teknologi yang digunakan dalam pembangunan konstruksi, karakter dari pihak yang terlibat (personel proyek), nilai pembiayaan dan waktu yang tersedia, realisasi keinginan pihak yang terlibat, faktor lingkungan sekitar proyek, aspek hukum, serta keseriusan masalah dan konflik sengketa yang muncul itu sendiri. Konflik sengketa dan permasalahan tersebut akan memunculkan klaim (claim) dari pihak yang merasa dirugikan, baik secara material maupun non material.
Dasar pengajuan klaim antara lain :
  • Dinyatakan dalam kontrak
  • Surat dan/atau gambar yang memerintahkan perubahan kerja
  • Keharusan yang tidak masuk akal
  • Hak untuk menyelesaikan pekerjaan
  • Hak untuk dibayar
Kategori klaim meliputi :
  1. Dari pemilik/pemberi tugas/pengguna jasa
  • pengurangan nilai
  • percepatan waktu
  • kompensasi atas kelalaian kontraktor/penyedia jasa
2. Dari kontraktor/penyedia jasa
  • tambahan waktu pelaksanaan
  • tambahan kompensasi
  • pengurangan spesifikasi teknis atau bahan
Jenis-jenis klaim antara lain :
  • tambahan biaya dan waktu
  • biaya overhead
  • tambahan waktu
  • kompensasi lain
Beberapa hal yang bisa digunakan sebagai jalan keluar dari permasalahan yang muncul antara lain : mengganti dan memperbaiki dokumen, desain, proses atau metode yang ada untuk penyelesaian masalah antara pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi tersebut. Bila cara-cara negosiasi tidak berhasil, pihak-pihak yang berseteru bisa mendatangkan pihak ketiga untuk melakukan arbitrasi dan atau ligitasi. Tahap terakhir bila sengketa masih tetap berlangsung adalah melewati jalur hukum.
Keterangan : ADR = Alternative Dispute Resolution Techniques ( Penggunaan pendekatan soft skill dalam penyelesaian masalah dan konflik sengketa)
KESIMPULAN
Quantity Surveyor sangat diperlukan dalam dunia konstruksi untuk memperoleh hasil konstruksi dengan tingkat efisiensi optimal, hemat, dan berkualitas serta berwawasan pembangunan yang berkelanjutan. Keseriusan berbagai pihak khususnya pemerintah untuk menggunakan Quantity Surveyor sebagai alat yang dapat meningkatkan pembangunan yang lebih efisien hemat dan berkualitas perlu ditingkatkan dengan langkah-langkah yang terstruktur dan ditindaklanjuti dengan adanya perbaikan dan peraturan baru yang mendukung dan memanfaatkan keunggulan Quantity Surveyor dalam sebuah proyek konstruksi maupun industri.
Perlu dimulai adanya spesifikasi dan keterlibatan Quantity Surveyor dalam setiap proyek pekerjaan konstruksi baik skala kecil, menengah, dan besar untuk meningkatkan efisiensi, dan kualitas hasil pekerjaan yang optimal di setiap divisi instansi pemerintahan.
Kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan lembaga yang berkaitan dengan bidang Quantity Surveyor baik yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi profesi, maupun bidang akademisi harus lebih diintensifkan, terintegrasi dan terstruktur, agar kemampuan konsultan, pengawas maupun aparat pemerintah meningkat, sehingga pengguna jasa memperoleh hasil yang optimal.

Jumat, 23 Desember 2011

Membuat Program Perhitungan dengan IF

 Pembayaran
Masalah : buatlah suatu program dengan design dibawah ini kemudian saat di klik Komputer pada Combobox akan tampil harga secara otomatis di textharga, dengan ketentuan sebgai berikut:
Keyboard : Rp 15.000,-
Monitor : Rp 800.000,-
Mouse : Rp 30.000,-
Jika di klik tombol bayar maka akan timbul angka pada text bayar, potongan, total bayar tapi ingat Jumlah barang harus sudah terisi lho.. Gunakan Perintah If
1. Buatlah designnya seperti gambar disamping kemudian beri nama pada Properties bagian (name) dengan nama yang tertera dibawah tetapi caption di kosongkan saja (INGAT pada name bukan caption)
2. Klik cbojenis dan isi pada list klik segitiga bawah di bagian properties Dengan Kata Monitor, Mouse, Keyboard saat mengisi Kayboard kemudian tekan enter
3. Kemudia pada cbojenis klik 2 kali dan isikan
Private Sub cboJenis_Click()
If cboJenis = “Keyboard” Then
txtharga = 15000
ElseIf cboJenis = “Monitor” Then
txtharga = 800000
ElseIf cboJenis = “Mouse” Then
txtharga = 30000
End If
txtjumlah.SetFocus
End Sub
4. Kemudia pada txtbayar klik 2 kali dan isikan
Private Sub cmdBayar_Click()
txtbayar = Val(txtharga) * Val(txtjumlah)
If txtjumlah >= 20 Then
txtpotong = 0.1 * txtbayar
ElseIf (txtjumlah = 10) Then
txtpotong = 0.05 * txtbayar
ElseIf txtjumlah < 10 Then
txtpotong = 0
End If
txttotal = Val(txtbayar) – Val(txtpotong)
End Sub
Private Sub cmdKeluar_Click()
End
End Sub
A. Operasi Matematik
Masalah :
Jika diisi nilai pada nilai1 dan nilai2 kemudian dipilih operatornya maka hasilnya akan timbul di Hasil. Gunakan Printah Case
1. Buatlah designnya seperti gambar disamping kemudian beri nama pada Properties bagian (name) dengan nama yang tertera dibawah tetapi text di kosongkan saja (INGAT pada name bukan text)
2. Klik 2 kali pada list1(atau * / + – ) dan isikan
Private Sub List1_Click()
Select Case List1
Case Is = “*”
txtHasil = Val(txtN1) * Val(txtN2)
Case Is = “/”
txtHasil = Val(txtN1) / Val(txtN2)
Case Is = “+”
txtHasil = Val(txtN1) + Val(txtN2)
Case Is = “-”
txtHasil = Val(txtN1) – Val(txtN2)
End Select
End Sub

SEJARAH KERAJAAN MATARAM ISLAM

SEJARAH MATARAM
Kyai Ageng Pemanahan bergelar Kyai Ageng Mataram. Mataram adalah nama daerah yang dihadiahkan kepadanya oleh Sultan Sultan Hadiwijoyo, Sultan di Kerajaan Pajang. Karena Kyai Ageng Mataram bersama putranya Hangabehi Loring Pasar (Danang Sutowijoyo) telah dapat mengalahkan Raden Adipati Aryo Penangsang pada tahun 1527 M di Jipang Panolan.
            Kyai Ageng Pemanahan selanjutnya minta ijin kepada Sultan untuk menempati daerah Mataram itu. Sultan Hadiwijoyo mengizinkan dan berpesan,” Seorang gadis dari Kalinyamat itu supaya diasuh dan dijaga baik-baik. Apalagi sudah dewasa hendaklah dibawa masuk ke Istana”.
            Pesan itu disanggupi oleh Kyai Ageng Pemanahan, tetapi ia memohon agar diperkenankan mengajak putra Sultan Hangabehi Loring Pasar untuk pindah ke Mataram. Kyai Ageng Pemanahan sekeluarga berangkatlah menuju tlatah Mataram disertai dua orang menantunya, yakni Raden Dadap Tulis dan Tumenggung Mayang. Ditambah pula Nyi Ageng Nis istri Kyai Ageng Mataram dan penasehatnya Ki Ageng Juru Martani. Peristiwa ini terjadi pada hari Kamis Pon tanggal 3 Rabiulawal tahun Jimawal. Dalam perjalanan mereka singgah berziarah ke Istana Pengging sehari semalam.
            Kyai Ageng sekeluarga melakukan doa dan sembahyang, memohon petunjuk kepada Tuhan, melakukan semedi dan shalat hajat, doanya ternyata diterima Tuhan, muncul pertanda pepohonan seketika menjadi condong, tetapi pohon serat tinggal tetap tegap. Setelah sembahyang subuh mereka berangkat menuju Mataram dan berhenti di desa Wiyoro. Selanjutnya membangun sebuah desa yakni desa Karangsari setelah singgah sementara waktu Kyai Ageng Pemanahan dan Ki Juru Mertani mencari pohon beringin yang telah ditanam oleh Sunan Kali Jogo untuk tetenger di sanalah letaknya wilayah Mataram dimaksud.
            Terdapatlah pohon tersebut di sebelah barat daya Wiyoro. Lalu memilih tanah sebelah selatan beringin yang hendak dipakai sebagai halaman dan rumah untuk bertempat tinggal Kyai Ageng Pemanahan beserta keluarga. Mereka bekerja keras, hingga pembangunan rumah beliau selesai dalam waktu singkat. Kemudian rumah baru segera  ditempati Kyai Ageng Pemanahan yang kemudian tersohor namanya dengan gelar Kyai Ageng Mataram. Banyak saudara asing ke Mataram sehingga menambah ramai dan makmurnya Mataram (sekarang dikenal dengan nama Kotagede, pusat kerajinan perak di Yogyakarta).
            Sahdan gadis pingitan Sinuhun Sultan Hadiwijoyo yang berasal dari Kalinyamat kini telah dewasa. Ngabehi Loring  Pasar (Raden Danang Sutowijoyo) pun telah dewasa. Ia mengganggu gadis pingitan tersebut. Hal ini segera diketahui oleh ayahnya Ki Ageng Mataram. Anaknya dipanggil lalu bersabda:
Ki Ageng Mataram; Anakku..mengapa kamu berani mengganggu gadis pingitan, alangkah amarahnya Sinuhun nanti apabila mengetahui.
Raden Sutowijoyo berkata; ”Saya berani melakukan hal itu, karena telah menerima wahyu.
KAM : Bagaimana kamu dapat mengatakan demikian itu ?
R.S : Ya. Demikianlah ketika mendengar daun nyiur jatuh ayah Sultan terkejut, lagi pula ketika hendak minum air kelapa itu terkejut pula.
            Kyai Ageng Mataram menyatakan, kini belum masanya dan mengajak putranya mengharap untuk berjanji tetap setia. Keduanya berangkat, pergi ke kasultanan Pajang. Sinuhun Sultan Hadiwijoyo sedang bercengkerama dihadap para putranya dan keluarganya. Melihat kedatangan Kyai Ageng Mataram diantar putranya. Lalu sesudah berjabat tangan Ngabehi Loring Pasar pun menghadap menghaturkan sembah-bakti. Sinuhun bertanya dengan keheranan mengapa datang menghadap bukan waktunya menghadap. Kyai Ageng Mataram menyatakan bahwa menghadapnya itu karena putranya telah berdosa besar berani melanggar dan mengganggu gadis pingitan dari Kalinyamat.
            Dengan bijaksana Sinuhun Sultan Hadiwijoyo berkata,”Anak tidak berdosa, kalau demikian memang salah saya, tidak memikirkan anak yang telah dewasa. Oleh karena sudah terlanjur kamipun ikut menyetujui. Tetapi anak jangan dimurka, pinta Sinuhun kepada Ki Ageng Mataram.
            Waktu sudah berjalan sekian lama, karena usianya sudah uzur, Ki Ageng Mataram gering lalu mangkat pada hari Senin Pon 27 Ruwah tahun Je 1533. Dimakamkan di sebelah barat Istana Mataram di Kotagede, Yogyakarta. Sementara itu, Ki Jurumartani pergi ke negeri Pajang menghadapkan putra Ki Ageng Mataram. Sinuhun lalu bercengkerama dengan Ki Jurumartani memberitahukan tentang mangkatnya Ki Ageng Mataram, Sinuhun terkejut hatinya dan bersabda;
            “Kakak Jurumartani, sebagai ganti dari penghuni Mataram ialah Ngabehi Loring Pasar dan harap dimufakati dengan nama Pangeran Haryo Mataram Senopati Pupuh”. Ki Jurumartani menyanggupi lalu mohon ijin kembali, peristiwa ini terjadi pada tahun 1540. Lalu Pangeran Haryo Mataram diangkat pada tahun Dal 1551 bergelar Kanjeng Panembahan Senopati ing Ngalogo yang menguasai tanah Jawa. Kemudian menurunkan raja-raja Surakarta dan Yogyakarta, demikian pula para Bupati di pantai-pantai Jawa hingga sekarang.
            Kanjeng Panembahan Senopati memegang kekuasaan kerajaan 13 tahun lamanya. Sesudah gering kemudian mangkat, pada hari Jumat Pon bulan Suro tahun Wawu 1563. Dimakamkan di sebelah barat Masjid di bawah ayahandanya. Selanjutnya putranya yang menggantikan dengan gelar Kanjeng Susuhunan Prabu Hanyokrowati. Penobatannya dalam bulan yang bersamaan dengan wafatnya Kanjeng Panembahan Senopati.
            Pada suatu hari, Kanjeng Susuhunan pergi berburu rusa ke hutan. Dengan tiada terasa telah berpisah dengan para pengantar dan pengawalnya, kemudian beliau diserang punggungnya oleh rusa dan beliau jatuh ke tanah. Sinuhun diangkat ke istana dan ia perintahkan memanggil kakanda Panembahan Purboyo.
            Sinuhun bersabda, “Kakanda, andaikata kami sampai meninggal, oleh karena Gusti Hadipati sedang bepergian, putramu Martopuro harap ditetapkan sebagai wakil menguasai Negeri Mataram. Amanat tersebut disanggupi, Sinuhun terkenal dengan gelar Sinuhun Seda Krapyak. Beliau mangkat pada bulan Besar, tuhan Jimawal 1565 dan dimakamkan di sebelah bawah makan ayahandanya, Panembahan Senopati.
            Demikian sejarah singkat kerajaan Mataram, yang sampai saat ini terbukti masih berdiri kokoh. Lalu dari keturunan manakah raja-raja besar Mataram ? Berikut ini saya paparkan silsilah  leluhur kerajaan Mataram:
1.    Sinuhun Brawijaya V, raja kerajaan Majapahit terakhir berputera Raden Bondan Kejawan yang   bergelar Kyai Ageng Tarub ke III.
2.    Kyai Ageng Tarub III mempunyai putra yakni Kyai Ageng Getas Pandowo.
3.    Kyai Ageng Getas Pandowo berputera Ki Ageng  Selo.
4.    Kyai Ageng Selo berputera Ki Ageng Nis.
5.    Ki Ageng Nis berputera Ki Ageng Pemanahan (Ki Ageng Mataram).
6.    Ki Ageng Pemanahan berputera Kanjeng Panembahan Senopati ing Ngalogo.
7.    Kanjeng Panembahan Senopati ing Ngalogo berputera Sinuhun Prabu Hanyokrowati.
8.    Sinuhun Prabu Hanyokrowati berputera Kanjeng Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo Kalipatullah  Panetep Panatagama Senopati ing Prang
Bagi kebanyakan masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta dan Solo, percaya dengan kisah mistik raja-raja Mataram yang berhubungan erat dengan Kanjeng Ratu Kidul. Kanjeng Ratu Kidul entitasnya bukan lah sejenis jin, siluman atau setan, tetapi merupakan wujud panitisan dari bidadari, yang turun ke dalam dimensi gaibnya bumi (bukan alam ruh/barzah), berperan menjaga keseimbangan alam semesta khususnya sepanjang pesisir selatan Jawa dan wilayah samodra selatan Nusantara. Menjaga kelestarian alam dengan mencegah atau menghukum manusia yang tidak menghormati alam semesta ciptaan Tuhan YME, atau manusia yang merusak keseimbangan alam dengan cara mengambil kekayaan alam secara serakah dan tamak. Kanjeng Ratu Kidul sebagaimana raja atau ratu gung binatara yang bijaksana dan sakti mandraguna, manembah tunduk kepada Gusti Ingkang Akaryo jagad. Namun demikian, Kanjeng Ratu Kidul tetap sebagai entitas mahluk halus, dalam arti tidak memiliki raga atau jasad dalam bentuk fisik.
/=====================/
KISAH BALOK MATARAM
            Kisah mistis di atas tidak terlepas dari sejarah pusaka balok kayu jati yang bernama Kyai Tunggulwulung. Saat ini diletakkan di sebelah timur makam Gusti Kanjeng Panembahan Senopati yang membujur ke utara, panjangnya 5 meter diameter 25 cm. Balok tersebut adalah bekas titihan (kendaraan/perahu) ketika Panembahan Senopati bertapa menghanyutkan diri di sungai Opak hingga sampai di kratonnya jagad halus, ialah Kanjeng Ratu Kidul. Kemudian mempunyai wilayah jajahan di jagad halus. Seperti ditulis dalam kitab Wedhatama karya KGPAA Mangkunegoro IV, dalam tembang Sinom, yang artinya sebagai berikut ;
1)    Sekalipun Kanjeng Ratu Kidul dapat menguasai samodra, apa pun kehendaknya terlaksanan. Akan tetapi masih kalah wibawa dengan Gusti Kanjeng Panembahan Senopati.
2)    Kanjeng Ratu Kidul sangat mengharapkan bisanya terjalin persahabatan antara kerajaan mahluk halus dengan kerajaan Senopaten. Selanjutnya memohon agar sekali tempo Gusti Kanjeng Panembahan Senopati sudi mengadakan pertemuan di dalam dunia mahluk halus. Sekalipun dengan susah payah Panembahan Senopati menyanggupi hingga sampai turun temurun.
Selanjutnya wawancara antara Gusti Panembahan Senopati (GPS) dengan Kanjeng Ratu Kidul (KRK), begini:
KRK    : “…Marilah Kangmas Priyagung agigit, bersama dengan kami, tinggalkan saja Sang Permaisuri serta abdi sentana putri. Anda di alam kami akan mendapatkan ganti yang lebih memuaskan hati. Pindahlah dari Mataram, hamba akan menerima dengan senang hati. Di dalam kerajaan kami Paduka akan penuh wibawa, kami sembah dan kami siap mengabdi sampai akhir zaman.
GPS     : “…Karena sudah demikian cinta Dinda dengan saya, saya pun tidak akan menyia-nyiakan, saya sambut uluran kasih persahabatan Dinda. Tetapi leluhur kami berpesan, bangsa manusia itu karena berasal dari bumi sebaiknya sampai akhir hayatnya juga dikubur di bumi. Tidak pantas dan merupakan pantangan kami merubah jenis menjadi mahluk halus. Oleh karena itu jangan khawatir saya ingkar janji, setiap hari selalu terbayang kecantikan wajah Adinda. Dalam waktu tertentu kita sekali tempo mengadakan pertemuan saja”.
            Demikian sekilas riwayat balok Mataram, yang sedikit banyak dapat menguak sejatinya hubungan gaib kerajaan Mataram secara turun temurun dengan kerajaan dunia halus di laut selatan. Bagaimana menempatkan secara tepat dan bijaksana antara manusia dengan mahluk halus yang juga ciptaan Gusti Allah Yang Maha Wisesa. Dapat sebagai contoh bagi generasi sekarang bagaimana cara memahami hubungan manusia dengan mahluk gaib. Seyogyanya manusia dapat bersikap bijaksana dan tidak sombong, menempatkan mereka yang gaib sebagaimana interaksi dengan manusia saling menghargai dan menghormati sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan. Karena masih sebagai mahluk Tuhan, mahluk halus tetap memiliki karakter seperti halnya manusia, ada yang baik ada yang jahat, ada yang manembah kepada Tuhan, tetapi ada pula yang membangkang. Keterangan dihimpun dari hasil wawancara Jurukunci Pasarean (makam) Agung Mataram di Kotagede dan di Imogiri Bantul dan sebagaimana dikisahkan para abdidalem di dua Pasarean Agung tersebut. Referensi; Mantri Jurukunci R.Ng. Martohastono. (http://sabdalangit.wordpress.com/2008/10/14/77/)

Sejarah Kota Semarang

Sejarah kota Semarang dimulai dari seorang putra mahkota kesultanan Demak bernama Pangeran Made Pandan. Pangeran ini diharapkan untuk menjadi penerus dari ayahandanya, yaitu Pangeran Adipati Sepuh atau Sultan Demak II. Sayangnya, beliau tidak ingin menggantikan kedudukan ayahnya. Beliau bermaksud menjadi seorang ulama besar. Pada saat ayahandanya wafat, kekuasaan diserahkan kepada Sultan Trenggana. Bersama putranya yang bernama Raden Pandan Arang, Pangeran Made Pandan kemudian meninggalkan kesultanan Demak menuju ke arah barat daya. Selama di perjalanan, beliau selalu memperdalam agama Islam dan mengajarkannya kepada orang lain.
Akhirnya, sampailah beliau ke suatu tempat yang terpencil dan sunyi. Beliau memutuskan untuk menetap di sana. Di situlah Made Pandan mendirikan pondok pesantren untuk mengajarkan agama Islam. Makin lama muridnya makin banyak yang datang dan menetap di sana.
Dengan seizin sultan Demak, Made Pandan membuka hutan baru dan mendirikan pemukiman serta membuat perkampungan. Karena di hutan tersebut banyak ditumbuhi pohon asam yang jaraknya berjauhan, maka disebutnya Semarang. Berasal dari kata asem dan arang.
Sebagai pendiri desa, beliau menjadi kepala daerah setempat dan diberi gelar Ki Ageng Pandan Arang I.
Sepeninggal beliau, pemerintahan dipegang oleh putra beliau yaitu Ki Ageng Pandan Arang II. Di bawah pemerintahan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhan yang meningkat. Semarang kemudian dijadikan kabupaten, dan Pandan Arang II diangkat menjadi bupati Semarang yang pertama. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awwal 954 H, bertepatan dengan maulid Nabi Muhammad SAW atau tanggal 2 Mei 1547 M.
Masa kemakmuran yang dialami rakyat bersama bupati Pandan Arang II ternyata tidak berlangsung lama. Sebab Pandan Arang II melakukan banyak kekhilafan yang akhirnya membuat Sunan Kalijaga datang untuk memperingatkannya. Sesuai dengan nasihat Sunan Kalijaga, Bupati Pandan Arang II mengundurkan diri dari jabatannya dan kemudian meninggalkan Semarang menuju arah selatan. Beliau menetap di Bukit Jabalkat sampai akhir hayat.
Bupati pengganti Pandan Arang II adalah Raden Ketib, Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III yang merupakan adik dari Pandan Arang III. Beliau memerintah selama 33 tahun.
Adanya pusat penyiaran agama Islam menarik orang untuk datang dan bermukim di Semarang sehingga daerah ini semakin ramai. Semarang juga dikenal sebagai pelabuhan yang penting, sehingga pedagang-pedagang yang datang pun tidak hanya berasal dari sekitar Semarang namun juga dari Arab, Persia, Cina, Melayu dan juga Belanda (VOC). Bangsa asing tersebut juga membuat pemukiman mereka di Semarang.
Wilayah permukiman di Semarang terkotak-kotak menurut etnis. Dataran Muara Kali Semarang merupakan pemukiman orang-orang Belanda dan Melayu, di sekitar jalan R. Patah bermukim orang-orang Cina, sedangkan orang Jawa menempati sepanjang kali Semarang dan cabang-cabangnya.
Pada tahun 1678, karena terbelit hutang pada Belanda akhirnya Amangkurat II menggadaikan Semarang untuk Belanda. Sejak saat itulah, Semarang berada di bawah kekuasaan Belanda dan berubah fungsi dominannya menjadi daerah pertahanan militer dan perniagaan Belanda karena letak yang strategis.
Belanda menangkat Kyai Adipati Surohadimenggolo IV menjadi bupati Semarang. Belanda juga memindahkan kegiatan pertahanan militer Belanda dari Jepara ke Semarang, atas dasar perjanjian dengan Paku Buwono I. Sejak itu terjadi perubahan status, fungsi, fisik serta kehidupan sosial Semarang. Semarang menjadi pusat kegiatan politik VOC.
Di bawah kolonialisme Belanda, perkembangan Semarang cukup pesat. Belanda banyak sekali membangun fasilitas-fasilitas publik, membangun villa-villa, penduduk pribumi pun juga mengembangkan perkampungannya. Semarang telah menjadi pusat pemerintahan Belanda di Jawa Tengah.
Pada tahun 1864 dibangun rel kereta api pertama di Indonesia mulai dari Semarang menuju Solo, Kedungjati sampai Surabaya, serta Semarang menuju Magelang dan Yogyakarta. Dibangun pula dua stasiun kereta api di Semarang, yaitu stasiun Tawang dan stasiun Poncol yang hingga kini masih ada dan beroprasi dengan baik.
Tidak hanya itu, pelabuhan Semarang juga berkembang pesat dengan berlabuhnya pedagang dari berbagai negara. Pelabuhan ini kemudian dibangun dalam bentuk dan kapasitas yang lebih memadai dan mampu didarati oleh kapal-kapal besar. Di samping itu kaum pribumi pun ikut memajukan perekonomiannya dengan berdagang berbagi keperluan yang sangat dibutuhkan para pedagang tersebut.
Selanjutnya secara berturut-turut muncul pula perkembangan lainnya seperti pada tahun 1857 layanan telegram antara Batavia - Semarang - Ambarawa - Soerabaja mulai dibuka, tahun 1884 Semarang mulai melakukan hubungan telepon jarak jauh (Semarang-Jakarta&Semarang-Surabaya), dibukanya kantor pos pertama di Semarang pada tahun 1862.
Di tengah perkembangan yang amat pesat tersebut, agama Islam tetap berkembang. Kebudayaan Islam pun turut berkembang, antara lain dengan munculnya tradisi dugderan, yaitu tradisi untuk mengumumkan kepaada rakyat bahwa bulan ramadhan telah dimulai. Tradisi itu dimulai pada tahun 1891. Istilah dugderan diperoleh dari tatacara tradisi tersebut yaitu membunyikan suara beduk(dugdugdug) kemudian disertai dengan suara meriam (duerrrr!!!), kemudian jadilah istilah dugderan.
Tidak hanya kebudayaan Islam, agama lainpun juga mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dengan munculnya berbagai tempat ibadah selain masjid seperti gereja dan kelenteng. Ini terjadi karena banyak sekali pendatang yang masuk semarang dengan membawa agama serta budaya mereka masing-masing.
Mulai tahun 1906 Semarang terlepas dari kabupaten dan memiliki batas kekuasaan pemerintahan kota praja. Pada tahun 1916, Ir.D.de longh diangkat menjadi walikota pertama di Semarang. Pembangunan terus ditingkatkan. Kota Semarang mulai dibenahi dengan sistem administrasi pembangunan.
Dengan semakin berkembangnya kota Semarang, mulai tumbuh rasa tidak suka dari kaum pribumi terhadap kolonial Belanda. Mulailah muncul kesadaran untuk melawan penjajah. Akibatnya, politik Belanda berubah dengan menekan pertumbuhan kota Semarang.
Kedatangan Jepang pada tahun 1942 membuat kota Semarang tersentak. Mereka datang serentak di berbagai kota Indonesia. Semarang pun diambil alih oleh Jepang. Pemerintahan Kota Semarang dipegang oleh seorang militer Jepang (Shico), dengan dibantu oleh dua wakil (Fucu Shico) dari Jepang dan Semarang.
Pendudukan Jepang ternyata lebih menyengsarakan rakyat. Semua yang dimiliki rakyat diarahkan untuk keperluan peperangan Jepang. Akhirnya dengan semangat tinggi pada tahun 1945 rakyat dan para pemuda bangkit untuk melawan penjajah. Tanggal 14-19 Oktober 1945 pecahlah pertempuran lima hari di Semarang. Pusat pertempuran terjadi di sekitar Tugu Muda. Pertempuran ini turut menewaskan Dr.Karyadi, yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit umum terbesar di Jawa Tengah. Akhirnya Jepang pun menyerah dan pergi dari Indonesia.
Pasca kemerdekaan, pada tahun 1950 kota Semarang menjadi kotapraja di propinsi Jawa Tengah. Walaupun masih harus menghadapi berbagai keprihatinan, Semarang terus mencoba untuk berbenah diri.
Tahun 1976 wilayah Semarang mengalami pemekaran sampi ke Mijen, Gunungpati, Tembalang, Genuk, dan Tugu. Dengan adanya perkembangan dan perluasan wilayah ini maka perintah mulai menata pusat-pusat industri, pendidikan, pemukiman dan pertahanan di tempat strategis.
Berikut ini adalah nama-nama bupati Semarang :
Pandan Arang II
Raden Ketib atau Pandan Arang III
Mas.R.Tumenggung Tambi
Mas Tumenggung Wongsorejo
Mas Tumenggung Prawiroprojo
Mas Tumenggung Alap-alap
Kyai Adipati Suromenggolo
Raden Maotoyudo
Surohadimenggolo
Surohadimenggolo IV
Adipati Surohadimenggolo V atao Kanjeng Terboyo
Raden Tumenggung Surohadiningrat
Putro Surohadimenggolo
Mas Ngabehi Reksonegoro
RTP Suryokusumo
RTP Reksodirejo
RMTA Purbaningrat
Raden Cokrodipuro
RM Soebiyono
RM Amin Suyitno
RM AA Sukarman Mertohadinegoro
R.Soediyono Tarun Kusumo
M.Soemardjito Priyohadisubroto
RM.Condronegoro
R.Oetoyo Koesoemo
Sedangkan nama –nama walikota Semarang adalah :
Mr. Moch.lchsan.
Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951).
RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo ( 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958).
Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat ( 7Januari 1958 - 1 Januari 1960).
RM Soebagyono Tjondrokoesoemo ( 1 Januari 1961 - 26 April 1964).
Mr. Wuryanto ( 25 April 1964 - 1 September 1966).
Letkol. Soeparno ( 1 September 1966 - 6 Maret 1967).
Letkol. R.Warsito Soegiarto ( 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973).
Kolonel Hadijanto ( 2Januari 1973 - 15 Januari 1980).
Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH ( 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990).
Kolonel H.Soetrisno Suharto ( 19Januari 1990 - 19 Januari 2000).
H. Sukawi Sutarip SH. ( 19 Januari 2000 - sekarang ).

Before the year 1594, the city of Semarang was an infamous place on the island of Java. Although the city contributed to the prosperity of Hindia Mataram Kingdom from its seaports, the city is not well known. It was only then, during the reign of the Demak-Pajang Kingdom, Semarang had its very first city mayor, Kyai Pandan Arang (also known as Sultan Tembayat). He was one of the crown princes of Demak, who refused to be the successor of his father, because he wanted to become ulama (Islamic preacher). He decided to move to Semarang. As he gained many students and followers, the city was then intended to become the trade center and Islamic center of the kingdom.
Just over a decade later, when the Dutch occupied, Semarang was given to the Dutch East Indie Company (VOC), by the Susuhunan Surakarta Kingdom. In 1678, they turned the city into a military defense base; but the same time VOC trade center, due to its strategic location. Since then, the city developed so fast that it quickly became the center of VOC’s political activity. In 1705 it became the second largest city, after Batavia (now, called Jakarta). This demanded the provision of railway system (established in 1830) and post services (established in 1862) to support the pace of the activity.
During the World War II, the city was taken over by the Japanese, and development stopped. It was only after 5 years of the Indonesian independence, the city began to grow again. In 1950 transportation services are operational (bus terminals are built); and factories that had closed down began to operate again.
Highlights: When in town, do stop (or pass) by the Kota Lama area. Kota Lama means Old City, where you can find some remnants of those very old historical buildings that go way back to the Dutch colonial times.
Reading: There are a few other places on the web, if you’d like to read more about the history of semarang; and pictures taken in the olden days

Cara Hitung Kebutuhan AC

BTU : British Thermal Unit --> BTU/h
PK : “Paardekracht” (Belanda)
HP : Horse Power

1 HP = 745 Watt = 1.014 PK
1 PK = 9000 BTU/h ~ 745 W/h --> 0.745 kW/h
1 KW = 1.25 KVA = 1.34 HP
1 KVA = 0.8 KW

Contoh :
Luas = 15 m² @ 600 BTU/h

PK = ( m² x needed_BTU/m² ) / 9000
PK = ( 15 x 600 ) /9000
PK = 1

Kebutuhan Listrik = 750 Watt atau 0.94 KVA Listrik


Kebutuhan BTU/h/m²
Kantor : 600 - 800 BTU/h/m²
Kamar/rumah : 500 - 600 BTU/h/m²
Gudang : 500 - 600 BTU/h/m²
Aula/High Ceiling : 800 BTU/h/m²
Supermarket : 725 BTU/h/m²