Selasa, 20 Desember 2011

Dasar Perencanaan Plumbing

Pengertian Plumbing

Pengertian plumbing (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Plambing) secara umum adalah sistem penyediaan air minum dan penyaluran air buangan di dalam bangunan. Secara khusus, pengertian plambing merupakan sistem perpipaan dalam bangunan yang meliputi sistem perpipaan untuk:
• Penyediaan air minum
• Penyaluran air buangan dan ven
• Penyediaan air panas
• Penyaluran air hujan
• Pencegahan kebakaran
• Penyediaan gas
• AC (air conditioner)


Fungsi Plumbing
• Sistem penyediaan air minum
Menyediakan air minum ke tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup
• Sistem penyaluran air buangan
Membuang air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.


Plambing mempunyai sasaran sebagai berikut :
• Sanitasi, menciptakan kesehatan masyarakat
• Kenyamanan ( Comfort & convenience ) pemakai
• Menciptakan rasa aman
• Menciptakan kenikmatan dan rasa yang menyenangkan

Plumbing Code
Plumbing code adalah ketentuan-ketentuan mengenai plambing, yang dijabarkan dalam tabel-tabel dan gambar-gambar, yang memudahkan pekerjaan dalam perencanaan plambing.

Beberapa Plumbing Code yang kita kenal adalah :
1) Plumbing Manual, National Bureau of Standards, 1940
2) The Uniform Plumbing Code for Housing and Home Finance Agency, 1948
3) American standard Plumbing Code

Plumbing Fixture
Plumbing fixture adalah peralatan plambing, misalnya kloset urinal, lavatory, faucet, shower, floor drain, dsb. Jenis dan jumlah peralatan plambing pada suatu bangunan tergantung dari fungsi bangunan, misalnya untuk perkantoran, hotel, sekolah, dll.


Fixture Unit
Fixture Unit adalah satuan beban dari suatu alat plambing. Setiap jenis alat plambing mempunyai nilai beban yang berbeda dengan jenis alat plambing lainnya. Fixture unit ini perlu diketahui kaena mempengaruhi diameter pipa yang disambungkan pada alat plambing tersebut.

Desain Plambing
Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan suatu gedung. Oleh sebab itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian konstruksi gedung serta peralatan lainnya yang ada di dalam gedung tersebut (seperti pendingin udara, peralatan listrik, dan lain-lain). Hal-hal yang perlu diketahui dalam perencanaan suatu sistem plambing adalah jenis dan penggunaan bangunan, denah bangunan, dan jumlah penghuni.

Tahapan dari pekerjaan perencanaan plambing adalah sbb :
1) Mengetahui fungsi bangunan
2) Penetapan jenis peralatan plambing
3) Penetapan jumlah peralatan plambing
4) Rencana jaringan pipa
5) Penetapan dimensi pipa (dimensioning )
6) Rencana perletakan peralatan plambing
7) Penggambaran

Pemasangan Peralatan Plambing
Ada 2 cara pemasangan peralatan plambing, yaitu :
• Pemasangan kasar, yaitu peralatan plambing dipasang bersamaan dengan berkembangnya konstruksi bangunan
• Pemasangan halus, yaitu pemasangan peralatan plambing dilakukan setelah konstruksi bangunan selesai, sehingga menghindari terjadinya kerusakan peralatan plambing akibat pembangunan konstruksi.

Pipes Gallery
Pipes gallery adalah suatu ruangan yang khusus disediakan untuk perpipaan. Pemasangan pipa pada dinding tidak diperbolehkan terlalu banyak, karena akan menambah beban pada dinding, sehingga bila bebannya besar dinding dapat bergeser. Karena itu, jalur pipa sebaiknya dibuat melalui pipes gallery dan menghindari dinding.
Ada 2 jenis pipes gallery, yaitu :
1) Vertical pipes gallery, yaitu ruangan pipa yang tegak (sejajar dengan ruangan lain)
2) Horizontal pipes gallery, yaitu ruangan pipa yang terletak di bawah lantai, di atas plafon.
Ukuran pipes gallery harus memungkinkan orang masuk untuk melakukan reparasi pipa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar